Kisah Laba-Laba dan Seekor Katak

by : Ibra Assegaf

Siapa yang tidak tahu dengan Laba-laba dan Katak...?
Dua makhluk ciptaan Allah yang sangat kecil ini, yang mungkin didalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlalu mempedulikannya. Banyak juga sebagian dari kita merasa jijik terhadap makhluk ini.

Tahu kah kalian bahwa....? 

Kedua makhluk ini dimakruh untuk di bunuh didalam Islam. Bahkan ada ulama yang berpendapat haram. Ada apakah dengan dua makhluk kecil ini (katak dan laba-laba) sehingga makruh dibunuh?.

Laba-laba adalah hewan yang turut berandil dalam penyelamatan Rasulullah saw. Dimana, ketika Rasulullah saw dan Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq di kejar-kejar oleh kaum kafir Quraisy (di patroli istilah zaman sekarang), keduanya bersembunyi di sebuah gua diluar kota makkah. Saat itu kafir Quraisy merazia secara rata wilayah makkah untuk mencari dan membunuh Rasulullah saw, sampai merazia ke gua itu. Ketika ia masuk ke gua itu, ia melihat disebuah lobang ada sarang laba-laba yang melintang. Lalu kafir Quraisy itu mengira, jika ada sarang laba-laba disitu mustahil ada orang yang masuk kedalamnya, jika ada yang masuk tentu sarang laba-laba itu rusak atau putus, begitulah pikirnya, dan mereka pun pergi meninggalkan gua tersebut. Sehingga Rasulullah saw dan Sayyidina Abu Bakar Ash Shidiq terselamatkan.

Bagaimana dengan katak?

Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi didalam kitab Syibul Iman ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, ada seekor katak yang tidak suka dengan hal itu. Binatang tahu persis dengan Rasul Allah, instingnya mampu menangkap itu. Katak ini tidak suka Nabi Ibrahim as. diperlakukan seperti itu oleh Raja Namrud yaitu dibakar. Nabi Ibrahim di tumpuk diatas tumpukkan kayu yang besar lalu di bakar dengan api yg sangat besar. Saat dibakar itulah katak ini tidak suka, lalu ia melompat-lompat kesumber air dan menyimpan air dimulutnya Setelah mulutnya terisi ia melompat-lompat lagi ke arah api yg membakar nabi ibrahim lalu menyemprotnya. Demikian berulang-ualng iya lakukan.

Jika di pikir-pikir, perbuatan katak ini adalah perbuatan bodoh dan sia-sia saja. Bagaimana air yang seukuran mulut katak itu ingin memadamkan api yg sangat besar itu...?. bodoh dan sia-sia, mungkin menurut hitungan kita sebagai manusia.

Tetapi tidak demikian menurut Allah swt. Allah Maha melihat itu. Tidaklah ada makhluk Allah di muka bumi dari yang ukurannya paling besar hingga yang paling kecil halus sekalipun, melainkan Allah mengetahuinya. Begitu juga dengan niat-niat yang tersimpan didalam hati seluruh makhluk-Nya. Allah Maha Tau. Allah melihat usaha katak itu yang dengan tulusnya berusaha untuk memadamkan api yg membakar nabi Ibrahim as. Allah melihat dan Allah menghargainya. Akhirnya katak menjadi makruh di bunuh.

Diriwayatkan bahwa dulu pernah ada seorang sahabat yang sakit dan obatnya mujarab dengan katak. Ketika disampaikan kepada Rasul, maka Rasulullah saw melarangnya, jangan kata Rasulullah saw, dulu katak pernah membantu memadamkan api nya Nabi Ibrahim as.

Subhanallah, yang berbuat satu ekor tetapi semua katak makruh di bunuh hingga akhir zaman.

Padahal yang berbuat hanya satu, yg lain kedapatan berkah juga. Inilah niat baik.

Iya itukan di zaman dulu, masa hewan di beri pahala?

Benar di zaman dahulu dan benar hewan, tetapi riwayat keduanya termaktub didalam kitab-kitab Umat Muhammad. apa maksudnya...?. Ini adalah kabar dari Allah swt untuk ummat Muhammad, dan Allah ingin mengabarkan, begitulah cara Allah menghargai setiap perbuatan baik.

Dan ia hewan. Jika ini hewan yang berbuat seperti itu dihargai oleh Allah, Lalu bagaimana dengan orang-orang yang selalu berusaha berdakwah mengibarkan panji Sayyidina Muhammad...?, adakah perbuatannya itu dianggap sia-sia meskipun kecil dihadapan Allah? wallahi tidak!. Allah maha menghargai perbuatan itu, meski menurut kita tidak berarti barangkali, tetapi Allah maha melihat itu dan Maha Memperhitungkannya.

Allohumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad.